Menurut informasi yang diterima wonosobozone.com, longsor yang terjadi di desa kemiriombo Kecamatan Kaliwiro merupakan tebing setinggi 5 meter panjang 8 meter dengan kerugian mencapai 35 juta rupiah. Sedangkan di Desa Tempurejo, tebing setinggi 10 meter dan panjang 15m menutup jalan di Desa Tempurejo Kecamatan Sapuran. Kerugian ditaksir mencapai 50 juta rupiah. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dari longsyang terjadi di beberapa titik tersebut.
Karena intensitas hujan yang masih tinggi, Danramil Sapuran, Kapten Nafarin menghimbau kepada warga masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan terjadi longsor susulan. “Untuk yang tinggal didaerah yang rawan longsor harus waspada tapi jangan panik. Lihat perkembangan disekitar kita, amati jika ada retakan tanah, atau pohon yang miring, waspadai itu semua,” himbau Nafarin kepada warga ketika melakukan kerja bakti bersama Polsek sekitar membersihkan longsoran tanah yang menimbun jalan di Desa Tempurejo Kecamatan Sapuran, Rabu (21/9).
Nafarin meminta kepada warga untuk lebih mencintai lingkungan dengan menanam pohon dan tidak menebang pohon sembarangan. “Untuk itu kita diharapkan menjaga alam ini, kalau alam kita jaga maka alampun akan melindungi kita. Salah satu cara melindungi alam adalah dengan menanam pohon ditempat – tempat yang memiliki tingkat kemiringan tinggi, jangan menebang pohon secara sembarangan,” Tandasnya. (Ard)